Pengertian
Lolita Fashion
Lolita
adalah sebuah subkultur fashion Jepang yang berdasar pada era
Victorian dan Rococo. Lolita fashion menggambarkan image anak kecil
yang polos, atau fashion kuno yang elegan. Fashion ini ditemukan
pertama kali pada akhir tahun 1970-an, bersamaan dengan munculnya
brand-brand seperti Pink House dan Milk and Pretty (sekarang Angelic Pretty). Tidak seperti kebanyakan fashion modern yang berupaya
menampilkan bentuk tubuh, fashion ini lebih sopan meski kebanyakan
orang awam menganggap ‘norak’. Fashion ini lebih memberi kesan
rendah hari, imut, lucu, dan elegan.
Fashion
ini dibagi menjadi beberapa sub-styles, yaitu :
Gothic
Lolita
Sering disingkat
sebagi Goth-loli (ゴスロリ
gosu
rori).
Adalah kombinasi dari style gothic
dan Lolita fashion. Gothic
sendiri merupakan nama suatu periode yang berkisar pada abad ke-18 di
Eropa, terutama Eropa Utara. Sedangkan
istilah Lolita sering dipakai untuk merujuk pada hal-hal yang
berhubungan dengan anak perempuan di bawah umur.
Gothic Lolita
dipopulerkan oleh Mana dari band MALICE MIZER pada tahun 90-an. Malice mizer sendiri adalah band dengan konsep terindah yang pernah saya temui, bukan hanya dari konsep berpakaian, tetapi juga dari lagu yang benar benar indah. Karena kesuksesanya, malice mizer berhasil menarik minat para cosplayer untuk meniru gaya mereka.Selain itu Mana juga merintis sebuah butik yang menyediakan fashion gothic lolita yang bernama Moi-Même-Moitié. Moi-Même-Moitié mengedepankan 2 gaya gothic andalanya yaitu EGA (Elegant Gothic Aristocrat) dan EGL (Elegant Gothic Lolita). EGA menekankan pada gaya androginy dimana pakaian nya tidak terpaku hanya untuk pria atau wanita saja, justru pria dan wanita bisa saling crossing dress.Biasanya baju yang dipakai berwarna hitam atau putih tapi tidak menutup kemungkinan menggunakan warna lain. Kesan yang ditunjukkan EGA adalah elegan yang terinspirasi dari gaya aristocrat abad 18-19. Sedangkan EGL lebih menekankan pada nuansa kekanakan.
EGL
Pakaian yang dikenakan pada sub-styles Lolita ini biasanya berwarna
khusus hitam dan putih, tetapi dapat juga meliputi warna biru-gelap
kehitaman (Moitié) ataupun hitam dan merah. Sedangkan make-up yang
biasa digunakan adalah make-up yang dapat memberi kesan ‘gelap’
lipstick merah, eyeliner hitam, dan sejenisnya. Wajah pucat juga
merupakan poin penting.
Sweet Lolita
Atau dikenal juga
dengan sebutan ama-loli (甘ロリama
rori). Sub-style ini mengadopsi dasar Lolita dan menggunakan
warna cerah serta desain yang terkesan kekanak-kanakan.
Outfit yang digunakan biasanya bernuansa pastel, buah-buahan (ceri
atau stroberi, atau buah-buahan manis lainnya), bunga, pita, binatang
(anak kucing, kelinci, anak anjing, unicorn, dll). Tema yang terkenal
adalah Alice in Wonderland, permen, dan dongeng klasik.
Perhiasan biasanya mencerminkan tema fantasy yang digunakan.
Hiasan kepala, topi dan pita sering digunakan sebagai hiasan rambut.
Tas dan (pursues) biasanya berkesan seperti putri (princess),
dan berbentuk buah, mahkota, hati, bintang, binatang, dan lain-lain.
Sedangkan make-up yang digunakan selalu berkesan manis. Style make-up
berwarna pink, pearl, atau peach (atau warna yang berkesan manis
lainnya) seperti shade light pink, merah, flesh-pink lipstick, sering
digunakan.
Classic
Lolita
Style yang lebih dewasa dalam Lolita Fashion yang
berfokus pada era Rococo,
Regency dan Victorian.
Make-up, desain, warna dan pattern
berada di antara Gothic Lolita dan Sweet Lolita; tidak segelap
goth-loli namun tidak semanis ama-loli.
Desain mengandung a-lines seperti Empire
waists untuk memberi kesan
dewasa. Sepatu dan aksesoris lebih normal dan berguna. Make-up lebih
‘tenang’ dengan warna natural.
Punk
Lolita
Gabungan antara Punk fashion dan Lolita fashion. Motif
biasanya sering menggunakan ornamen dalam Punk fashion, seperti baju
compang-camping (tattered fabric), dasi, pin dan rantai, kain
bercorak kotak-kotak (plaids), dan rambut pendek dengan style
androgynous juga digunakan. Blouse, cutsews dan rok, jumper skirts,
dan boots juga digunakan.
Princess
Lolita
Karakteristik seperti seorang putri/princess
aristokrat Eropa. Menggunakan gaun style
rococo dengan mutiara.
Shiro
& Kuro Lolita
Shiro Lolita (White Lolita), adalah Lolita dengan outfit
dengan dominasi putih atau cream. Sedangkan Kuro Lolita (Black
Lolita) adalah Lolita dengan dominasi hitam. Biasanya Shiro Lolita
dan Kuro Lolita sering dipasangkan. Shiro dan Kuro bisa memasuki
semua style dalam Lolita.
Ouji
Lolita (Boy style)
Ouji (王子),
berarti pangeran/prince. Merupakan versi laki-laki dalam
Lolita fashion. Beberapa beranggapan bahwa Ouji tidak termasuk Lolita
karena tidak memiliki siluet Lolita, namun style Ouji masih
dipengaruhi oleh fashion anak lelaki/pangeran pada era Victorian.
Meskipun disebut “boy style”, Ouji bisa digunakan oleh dua gender
(lelaki atau perempuan).
Blouses, shirts, knickerbockers dan sejenisnya, kaos
kaki selutut, top hats, dan newsboy caps. Warna yang biasa digunakan
adalah hitam, putih, biru, dan lain lain.
Guro
Lolita (Gore Lolita)
Karakteristik seperti ‘boneka yang rusak’ atau
‘innocent gore’. Menggunakan aksesoris/tambahan seperti darah
palsu atau perban untuk memberi kesan luka. Guro Lolita biasanya
menggunakan warna putih atau warna yang bersih, yang kontras dengan
warna darah agar muncul karakteristiknya.
Sailor
Lolita
Versi Lolita dari seragam sailor kuno.
Oriental
Lolita (Wa & Qi Lolita)
Wa lolita
Qi lolita
Wa Lolita, gabungan antara pakaian tradisional Jepang
(seperti kimono atau yukata formal) dengan Lolita. Poin penting
adalah prints yukata/kimono untuk wa loli, menggunakan prints
asian-western. Renda, petticoat, dan hiasan pita juga merupakan poin
penting.
Qi Lolita, gabungan antara pakaian tradisional Cina
(qipaos/cheongsams) dengan Lolita. Poin penting adalah prints,
menggunakan tema asian-western. Renda, petticoat, dan hiasan pita
juga merupakan poin penting.
Country
Lolita
Berasal dari Classic dan Sweet Lolita style. Country
Lolita dapat dikenali dari keranjang, topi, buah, dan pola gingham.
(credit to : wikipedia, models, brand, etc)